Talak atau cerai adalah salah satu
liku-liku kehidupan berumah tangga. Tetapi sang empunya mandat talak ini
ada di tangan suami, apakah hikmahnya di balik pemberian hak ini kepada
suami? Mungkin kisah di bawah ini bisa menjadi teladan dari sekian
banyak contoh yang lain. Cekidot
Hikmah hak talak ada di tangan suami
Seorang istri meminta talak kepada suaminya, lalu apa yang dilakukan sang suami???
Seorang ikhwah menceritakan pengalamannya.
Ketika ia pulang ke rumah, terjadi pertengkaran antara ia dan istrinya.
Ini bukanlah hal yang aneh, sekali-sekali bisa saja terjadi pertengkaran kecil di rumah tangga.
Akan tetapi kali ini sang istri sampai
minta talak kepada suaminya. Dan itu merupakan perkara yang sangat
dibenci oleh sang suami.
Tiba-tiba ia mengeluarkan selembar kerta dari sakunya dan menulis sesuatu di atasnya:
“Dengan penuh kesadaran… Aku Fulan bin
Fulan menyatakan bahwa saya betul-betul mempertahankan istriku dengan
segala kesungguhan, dan aku tidak akan pernah mengganti istriku dengan
yang lain”.
Kertas itu ia masukkan ke sebuah amplop, kemudian ia serahkan kepada istrinya. Lalu ia minggat dari rumah dengan kemarahan.
Sampai di sana sang istri tidak tahu apa bunyi tulisan yang ada di dalam kertas itu.
Saat itu ia terperangkap dalam
kesulitan. Ke mana ia harus pergi? Apa yang harus ia katakan? Kenapa
semudah itu ia bercerai dengan suaminya? Semua pertanyaan-pertanyaan itu
membuat ia jatuh kepada penyesalah yang dalam.
Ketika ia lagi kebingungan dengan segala himpitan perasaan itu, tiba-tiba suaminya kembali pulang ke rumah.
Tanpa bicara sepatah kata pun ia langsung masuk ke kamar.
Si istri segera menyusul menuju kamar dan mengetuk-ngetuk pintu dari luar.
Suaminya berteriak dari dalam: “Maumu apa?”
Istrinya menjawab dengan suara lemah
disertai irama penuh penyesalan: “Aku harap kau bukakan pintu. Aku ingin
berbicara kepadamu”.
Setelah ragu-ragu sebentar suaminya membuka pintu kamar.
Tiba-tiba istrinya mengajak untuk pergi
meminta fatwa kepada Syekh…Dia menyesal betul-betul
menyesal…mudah-mudahan saja apa yang terjadi merupakan kesalahan…Dia
tidak sengaja dan tidak bermaksud serius atas apa yang ia lakukan.
Suaminya balik bertanya: “Apakah kamu betul-betul menyesal terhadap apa yang sudah terjadi?”
Istri: Iya….benar…benar….Demi Allah, aku
betul-betul tidak sengaja mengucapkan itu. Aku sangat menyesal
betul-betul menyesal terhadap semua yang sudah terjadi.
Saat itu suaminya menyuruh untuk membuka amplop dan membaca apa yang terdapat di dalamnya.
Langsung saja istrinya membuka amplop itu dan membaca tulisannya.
Setelah itu dengan spontan ia menciumi suaminya sambil berkata:
“Demi Allah, sungguh Islam adalah agama
yang agung, yang telah menjadikan hak talak di tangan laki-laki.
Andaikan Dia letakkan di dalam genggamanku sebagai perempuan sudah pasti
aku menjatuhkan talak 20 kali”.
Kerena itu bersikap lemah lembutlah kepada suamimu wahai para istri!!!
sumber: Zulfi Akmal
Semoga bermanfaat, mari wujudkan keluarga-keluarga desa kita yang samara, sakinah mawaddah wa rahmah