dok.timlo.net/aditya
Kalakhar BPBD Klaten Sri Winoto menyematkan tanda peserta pelatihan SAR Klaten
Klaten – Search and Rescue (SAR) Klaten menggelar Pendidikan dan Latihan Dasar (Diksar) SAR tahap kedua di Sanggar Bhakti Pramuka Klaten, Jumat (27/3). Diklat SAR diikuti 15 peserta itu secara simbolis dilakukan penyematan tanda peserta oleh Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto.
Ketua panitia Diksar SAR Klaten, Nurohmad Santo Nugroho menjelaskan, pada seleksi tahap pertama sebanyak 32 peserta datang mengikuti tes wawancara hingga seleksi fisik. Dari jumlah itu, sepuluh orang diantaranya tidak lolos lantaran tersandung saat wawancara.
“Sepuluh orang gagal saat wawancara. Mereka mengira masuk di SAR Klaten akan mendapatkan gaji. Sedangkan lainnya gagal pada tahap tes fisik maupun mengundurkan diri sehingga tersisa 15 orang ini,” jelasnya, Jumat (27/3).
Komandan SAR Klaten, Pandu Wirabangsa mengatakan, ada 3 persyaratan untuk mengikuti Diksar selama satu bulan mendatang. Yakni personal integrity, basicknowledge dan komitmen pada organisasi. Setelah Diksar, tidak serta merta calon anggota SAR langsung menjadi anggota tetap, namun harus melalui proses magang selama satu tahun.
“Kita membuka rekruitmen bukan pada kuantitas tapi kualitas personal. Prinsipnya, Diksar ini bukan perploncoan tetapi lebih menitikberatkan pada pemahaman tugas dan tanggung jawab peserta sebagai seorang calon rescuer,” kata Pandu.
Sementara itu, mantan komandan sekaligus Dewan Pembina SAR Klaten, Anang Widayaka mengungkapkan, seorang Rescuer harus memiliki ketrampilan dan prosedur dalam menangani bencana. Pasalnya, menjadi anggota SAR bukan karena gaji tapi kehormatan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“SAR Klaten berangkat dari sekumpulan pecinta alam yang gemar mendaki gunung. Seiring perkembangan jaman, anggota SAR harus memiliki kecakapan dan kapasitas diri untuk mengabdi kepada masyarakat,” ungkapnya.
Editor : Wahyu Wibowo
0 comments :