Klaten — Hujan deras yang mengguyur Klaten pada
Minggu (26/4) sore, mengakibatkan talud Jembatan Porodesan di Desa
Randulanang, Kecamatan Jatinom, ambrol. Diduga, ambrolnya talut
disebabkan ruas jalan jembatan sering dilalui truk bermuatan pasir.
“Setelah Maghrib, sekitar pukul 18.30 WIB terdengar suara dentuman
bruk..bruk.bruk. Setelah dicek, ternyata talud jembatan longsor. Padahal
waktu itu sedang gerimis,” ujar warga setempat, Sutarto (35), Senin
(27/4).
Menurut Sutarto, jembatan yang menghubungkan Pasar Pulowatu,
Kecamatan Karangnongko hingga Pasar Ngupit Jatinom ini sering dilalui
truk bermuatan pasir. Namun sebelum ambrol, konstruksi jalan dijembatan
sudah retak terlebih dahulu. Beruntung, saat peristiwa lonsor terjadi,
jalanan sepi sehingga tidak menimbulkan korban.
Priambodo (35) warga lainnya menambahkan, sejak enam bulan lalu
jembatan sudah retak. Pasalnya, setiap hari dilalui truk galian C.
“Hampir dua puluh empat jamnya jalan ini selalu dilalui truk pasir
dari dan menuju Merapi. Belum lagi sering dilanda hujan, sehingga talud
penguat jembatan lama-lama menjadi terkikis. Padahal jalur ini bukan
jalur resmi galian C,” tambahnya.
Dari pantauan Timlo.net, jembatan Porodesan ambrol, menyisakan
runtuhan sepanjang lebih kurang tujuh meter dan lebar sekira dua meter
yang memakan badan jalan jembatan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan, talud ambrol kini diberi batas bambu untuk mencegah
kendaraan roda empat melewati jembatan.
sumber: timlo
0 comments :